NABI DAN RASUL 2
Pada tulisan yang lalu telah dikatakan bahwa seorang nabi atau rasul dipilih oleh Allah SWT untuk mengemban misi menyampaikan wahyu, membimbing dan memberi peringatan serta kabar gembira kepada umatnya.
APA BEDA NABI DAN RASUL ?
Menurut buku Antologi Islam (terjemahan dari encyclopedia of shia, hal. 174) Seorang Nabi adalah orang yang menerima wahyu berupa hukum syariat (aqidah), kehidupan nabi itu sendiri, umatnya atau keduanya. Definisi ini merupakan definisi dasar dari kenabian, meskipun nabi juga diberitahu tentang hal lainnya. Turunnya hukum syariat dapat secara langsung, atau melalui perantara seperti malaikat.
Sedangkan Rasul adalah Nabi yang menerima hukum ilahi yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan orang-orang selain dirinya.
Dengan demikian, setiap Rasul (manusia) adalah nabi tetapi tidak semua nabi adalah rasul. Pembedaan ini memberi makna bahwa setiap rasul mempunyai kitab tetapi tidak semua nabi menerima kitab.
Tugas seorang Rasul lebih berat karena mereka harus menyakinkan umatnya untuk menerima syariat (aqidah) yang baru dengan amalan-amalan yang baru, tugas seorang rasul lebih berat dari seorang nabi. Tentunya seorang nabi mengajak umat menuju Allah SWT, tetapi ia tidak membuat amalan-amalan baru bagi umat itu. intinya, jika seorang nabi bukan seorang rasul, umat yang ia ajak untuk menuju Allah SWT akan diperintah untuk mengikuti kebiasaan dan amalan rasul sebelumnya.
CARA TURUN WAHYU
Muhammad Ali mengatakan dalam tafsir no. 2235 terjemah Al-Qur'an Suci, tentang tafsir QS 42:51, bahwa wahy yang biasanya diterjemahkan dengan wahyu, sebenarnya makna aslinya adalah isyarat yang cepat, dan karena ada berbagai jenis wahyu yang diutarakan disini, maka arti yang dimaksud pasti makna yang asli dari kata itu. Oleh sebab itu Firman yang diilhamkan, yang masuk dalam kalbu para Nabi dan orang-orang tulus disebut wahyu, karena sabda itu semacam isyarat yang cepat yang langsung diilhamkan ke dalam hati orang yang menerima. Cara turunnya wahyu adalah sebagai berikut :
- Wahyu diilhamkan seperti yang disebut di atas, contohnya diberikan kepada ibunya Nabi Musa AS (QS28:7)
- Cari penyampaian wahyu yang ke dua adalah Allah ber firman dari belakang tirai, terdengar suara seolah-olah dari belakang tirai.
- Cara yag ketiga adalah peampaian wahyu dengan perantaraan utusan yaitu malaikat yang dipilih oleh Tuhan. Inilah bentuk wahyu yang paling tinggi, dan dengan cara inilah wahyu Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Suci Muhammad SAW, yang dibacakan oleh malaikat jibril.
Wahyu yang diturunkan melalui malaikat jibril dinamakan wahyu matluww atau wahyu yang dibacakan. Wahyu semacam ini hanya diberikan kepada para Nabi. Sedangkan dua cara lainnya dapat diberikan kepada orang-orang tulus yang bukan Nabi. Tetapi hendaklah diingat bahwa dalam semua itu, orang yang menerima wahyu diberi semacam indra lain. Ia melihat apa yang orang lain tidak dapat melihatnya, dan ia mendengar apa yang orang lain tak dapat mendengannya. Oleh karena ia melihat, mendengar dan merasakan melalui indra ruhani, yang orang lain tak dapat mendengar, melihat atau merasakan.
Dalam hal para Nabi menerima wahyu, al-Qur'an menjelaskan dalam Surah An-Nisa : 163, Allah berfirman :
"Sesungguhnya Kami telah memberi wahyu kepada engkau (Muhammad) sebagaimana kami telah memberi wahyu kepada Nuh dan para Nabi sesudah dia, dan Kami memberi wahyu kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan Ya'qub dan anak cucunya, dan 'Isa dan Ayyub dan Yunus dan harun dan Sulaiman; dan kepada Daud, Kami berikan kitab suci (Zabur)"
Dan dalam Surah yang sama Ayat 164, Allah berfirman :
"Dan (kami telah mengutus) para utusan, yang sebelumnya telah Kami kisahkan kepada engkau, dan para utusan yang tidak kami kisahkan kepada engkau. Dan Allah telah berfirman kepada Musa dengan Firman-Nya"
Dalam Firman Allah di atas, para Nabi yang dibicarakan sebagian besar adalah para Nabi Bani Israel. Nabi-nabi Bani Israel bermula dari Nabi Ishak dan Ya'qub dan anak cucunya. Kemudian menyusul tiga Nabi Bai Israil yang mendapat cobaan berat yaitu Nabi 'Isa, Ayyub dan Yunus. Golongan lainnya adalah empat Nabi yang merangkap sebagai Nabi dan sekaligus sebagi Penguasa, yaitu Nabi Musa, Nabi Harus, Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman. Akan tetapi dikarenakan Nabi Dawud dan Nabi Musa mempunyai hubungan khusus dengan Nabi Muhammad, dimana Nabi Dawud memuji-muji Nabi Suci dengan kidungnya dalam kitab mazmur, dan Nabi Musa meramalkan datangnya Nabi Suci dengan kata-kata yang terang, maka dua Nabi ini disebutkan tersendiri pada akhir ayat.
Kabar baik yang dibawa oleh para Nabi , bertalian dengan ketentraman dan kebahagiaan yang diberikan kepada orang-orang yang tulus, dan bertalian juga dengan datangnya seorang Nabi, yang oleh karena beliau datang paling akhir, beliau merangkum semua sifat Nabi dan merupakan Nabi yang bertugas membuat umat-umat di dunia menjadi satu Umat.
Wassalam
1 komentar:
Teruskan nulisnya Oom ....!!
Posting Komentar
Tulis pendapat anda disini ........