NABI DAN RASUL
Dalam menggunakan akal dan wahyu manusia dapat menjalani kehidupan di dunia dengan selamat sejahtera, namun timbul beberapa pertanyaan ! Bagaimana manusia dapat mengambil hikmah dari ajaran wahyu tuhan ? Dengan cara bagaimana Tuhan memberi wahyu kepada manusia ? adakah perantara ?
Manusia yang ada di dunia jelas membutuhkan wahyu tuhan tetapi harus menerimanya dari sesama manusia ! kenapa demikian ? karena manusia memerlukan penjelasan dan berinteraksi secara aktif, berkomunikasi yang membutuhkan kontak verbal dan visual sehingga wahyu tuhan yang rasional dan bermanfaat bagi manusia dapat diterima dengan baik.
Kenapa tidak Tuhan saja yang memberi wahyu secara langsung kan pasti semua manusia dapat mendengar dan bisa langsung menerima petunjuk tersebut ? wow ..... sebuah pertanyaan yang mudah tapi jawabannya agak sulit !! Hal ini secara kasar dapat dijawab sebagai berikut :
- Wahyu sebagai tuntunan hidup sangat dibutuhkan oleh manusia, soo..... manusia yang membutuhkan, bukan Tuhan. Manusia harus berusaha belajar dan berinteraksi terhadap sesama.
- Zat tuhan berbeda dengan zat manusia, sehingga Tuhan tidak bisa mengejawantah ke dunia dalam bentuk fisik sehingga "sulit" berinteraksi scara langsung dengan manusia
Dengan alasan tersebut di atas Tuhan "memerlukan" manusia pilihan yang dapat dipercaya, pengemban amanah serta penyampai wahyu, manusia yang terpilih inilah yang disebut sebagai utusan tuhan dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai Rosul atau Nabi. Nabi inilah yang berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama manusia, sehingga manusia yang menerima wahyu dari nabi bisa menerima dengan baik wahyu tersebut. Lo, nabi kan manusia juga trus bagaimana dia dapat menerima wahyu yang berasal dari Tuhan ? Nah untuk itulah Tuhan menciptakan makhluk lain sebagai perantara antara Tuhan dan Manusia, suatu makhluk yang bisa berinteraksi langsung dengan Tuhan sekaligus bisa berinteraksi dengan manusia pilihan tersebut, makhluk inilah yang disebut malaikat.
Sebagai penyampai wahyu malaikat dan nabi bisa dikatakan berfungsi sebagai utusan (rasul), untuk itu diperlukan persyaratan untuk bisa menjadi utusan tuhan diantaranya adalah :
- Dapat dipercaya (Amanah), seorang utusan yang membawa petunjuk haruslah seorang yang dapat dipercaya, sehingga petunjuk yang disampaikan bisa dipercaya bahwa petunjuk tersebut berasal dari Tuhan.
- Harus Cerdas (Fathonah), seorang utusan harus cerdas sehingga bisa menjelaskan kepada manusia lainnya.
- Harus Jujur (Shiddiq), seorang utusan haruslah jujur untuk menyakinkan petunjuk yang telah disampaikan.
- Mau menyampaikan wahyu (Tabligh), seorang utusan wajib hukumnya menyampaikan setiap petunjuk atau wahyu yang diperintahkan oleh tuhan untuk disampaikan kepada manusia.
Itulah sifat dan persyaratan dari seorang Nabi atau rasul yang mengemban tugas berat dari Tuhan guna menyampaikan wahyu ilahi yang dengannya manusia bisa selamat dan sejahtera hidup di dunia dan akhirat.
Ke 25 Nabi dan Rasul tersebut adalah :
- Adam
- Idris
- Nuh
- Hud
- shaleh
- Ibrahim
- Luth
- Ismail
- Ishaq
- Ya'qub
- Yusuf
- Ayuub
- Zulkifli
- Syuaib
- Yunus
- Ilyas
- ilyasa
- Musa
- Harun
- Daud
- Sulaiman
- zakaria
- Yahya
- IsaM
- Muhammad
Ditangan merekalah misi kenabian dan kerasulan diemban, masing-masing Nabi dan Rasul
menyampaikan risalah Tuhan sebagai petunjuk bagi Umat manusia sesuai jamannya dan berakhir
setelah kenabian diemban oleh Nabi Muhammad SAW serta tidak ada nabi lagi setelahnya.
Para Nabi dan Rasul menyampaikan petunjuk atau wahyu tuhan kepada manusia diawali dengan
memperkenalkan bahwa mereka menyampaikan pesan yang berasal dari tuhan yang maha kuasa,
tuhan itu esa, tiada Tuhan selain Dia dan mereka juga memperkenalkan diri bahwa mereka adalah
Nabi dan Rasul tuhan.
Oleh karena itu setiap manusia yang menerima pesan haruslah yakin bahwa seorang Nabi dan
Rasul itu pasti jujur, amanah, tabligh dan cerdas. Dengan demikian setiap individu yang ingin
mengambil hikmat tuntunan ilahi harus bersaksi dan yakin dahulu bahwa Tuhan itu Esa dan
tiada Tuhan lain selain Dia serta bersaksi bahwa yang menyampaikan pesan adalah Nabi dan
rasul Tuhan, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nabi/rasul tuhan.
Dengan keyakinan bahwa yang memberi pesan adalah Tuhan yang Maha Esa dan pengantarnya
adalah utusan tuhan, maka seorang manusia yang menerima pesan tuntunan tersebut akan
menerima dengan ikhlas petunjuk itu serta menjalankannya apa yang tercantum dalam petunjuk
itu dengan dibimbing oleh nabi/rasul maka dapatlah kiranya dia berhasil selamat baik di dunia
maupun diakhirat.
Keyakinan dan persaksian dari orang tersebut dalam tradisi Islam disebut dengan syahadatain,
Umat manusia yang menerima pesan tidak dengan serta merta akan mempercayai Nabi dan rasul,
mereka akan menuntut bukti bahwa mereka adalah Nabi dan rasul yang diutus oleh Tuhan
Setiap Nabi dan Rasul tentunya mempunyai senjata yang dibekali oleh Tuhan agar mereka lebih
mudah dalam menyampaikan pesan dan lebih mudah diterima oleh umatnya, itulah yang disebut
mukjizat yang berasal dari Tuhan.
Masing-masing Nabi dan Rasul menyampaikan pesan wahyu kepada umat manusia tertentu dan
pada kurun waktu tertentu, kecuali Nabi terakhir dikhususkan ajarannya kepada
seluruh umat manusia.
KESIMPULAN. Dari uraian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Tuhan menyampaikan wahyu kepada manusia melalui seorang utusan (Malaikat)
2. Untuk menyakinkan umatnya seorang Nabi atau rasul dibekali dengan mukjizat
3. Agar wahyu dapat diterima dan dijadikan petunjuk oleh umatnya seorang Nabi atau
Rasul terlebih dahulu menyatakan bahwa pesan yang dibawanya berasal dari tuhan yang
maha esa dan dia adalah utusan
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis pendapat anda disini ........